Senin, 15 Juni 2015

Kelas V

Perangkat pembelajaran Kelas V Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 1, silahkan download disini

Kelas IV

Perangkat pembelajaran kelas IV Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 1, silahkan download disini

Kelas I

Perangkat pembelajaran Kelas I Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 1, silahkan download disini

Kelas II

Perangkat pembelajaran Kelas II Tema I Subtema I Pembelajaran 1, silahkan download di sini
Perangkat pembelajaran Kelas II Tema 3 Subtema 4 Pembelajaran 1, silahkan download di sini

Jumat, 12 Juni 2015

Berkat Apersepsi, Guru dinanti Siswa


Apersepsi; meskipun kelihatannya hal “sepele” namun kegiatan ini memiliki peran penting saat proses pembelajaran.  Hal ini diperkuat oleh pernyataan Albert Einstein, “jika awalnya tidak gila, maka seterusnya biasa-biasa saja”.

Kamis, 11 Juni 2015

Pentingkah Apersepsi?


William James, seorang psikolog yang pernah membahas tentang apersepsi. Berikut cuplikan tulisannya,
Many teachers are inquiring, “What is the meaning of apperception in educational psychology?” The most important idea in educational psychology in apperception. The idea of apperception is making a revolution in educational methods in Germany. Now apperception is an extremely useful word in pedagogics, and offers a convenient name for a process to which every teacher must frequently refer. But it verily means nothing more than the act of taking a thing into the mind. It corresponds to nothing peculiar or elementary in psychology, being only one of the innumerable results of the psychological process of association of idea; and psychology itself can easily dispense with the word useful as it may be in pedadogics”.

Guru Punya 3K+1H (3 Kewajiban + 1 Hak)


·           Kewajiban membuat perencanaan
Guru harus memiliki waktu untuk menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berkaitan dengan persiapan mengajar
·           Kewajiban mengajar
Guru mengajar siswa-siswanya baik di dalam maupun di luar kelas. Jadwal pada kewajiban ini biasanya yang selalu dipegang oleh guru
·           Kewajiban melakukan evaluasi
Guru harus melakukan evaluasi hasil belajar siswa baik dalam afektif, kognitif, maupun psikomotor.
·           Hak Belajar
Hak guru untuk belajar harus dipenuhi. Guru yang berkualitas harus mengikuti pelatihan dan melaksanakan pengembangan kompetensinya.

Rabu, 10 Juni 2015

Cerita Penghilang Trauma



Tami, seorang siswa SD di Jawa Timur pernah merasakan depresi yang dalam. Tami pindah dari sekolah sebelumnya karena tak punya lagi semangat belajar. Hanya ada rasa ketakutan di sekolah. Ibunya pernah membawa Tami ke psikiater, ternyata dia menderita trauma suatu kejadian di sekolah. Tami pernah dimarahi sekaligus dipermalukan di depan teman sekelas oleh gurunya, Saat itu, Tami melakukan kesalahan yang menyulutkan kemarahan sang guru.

Siswa Autispun Masuk Tanpa Tes

Namanya Ramadhan, tapi dipanggil Ribut, sebab sering bikin ribut di kelasnya. Maklumlah Ribut penyandang autis dan downsyndrome. Orangtuanya menangis ketika diterima di TK BUNGA BANGSA Sidoarjo tanpa tes masuk. Sebab tidak ada satupun TK yang mau menerima dia. Maklumlah siapa sih yang mau bersusah-susah menerima siswa dengan banyak hambatan.

Minggu, 07 Juni 2015

Tematik Terpadu Itu Model Kurikulum Bukan Model Pembelajaran



TEMATIK TERPADU adalah MODEL KURIKULUM bukan MODEL PEMBELAJARAN. Secara mudah, kalau MODEL KURIKULUM itu ISI DARI SEBUAH SEKOLAH atau disain muatan yang disepakati oleh sekolah. Sedangkan PEMBELAJARAN adalah bagaimana ISI tersebut digulirkan oleh guru. MODEL PEMBELAJARAN sangat tergantung dari guru masing-masing, sebab muaranya ke METODE PEMBELAJARAN.

Senin, 01 Juni 2015

Sekilas Pendidikan di Finlandia



Tak ada salahnya kita mengintip model pendidikan di Finlandia, sebuah negara yang memiliki pendidikan terbaik di dunia. Finlandia mendapatkan peringkat pertama setelah mengalahkan Korea Selatan di urutan kedua. Beberapa kunci sukses pendidikan Finlandia, antara lain:

Pasang Surut Pendidikan Indonesia

Beberapa penelitian telah di lakukan untuk mengetahui pasang surut pendidikan Indonesia. Universitas Paramadina Jakarta sebagai lembaga penelitian nasional yang dipublikasikan di majalah Mossaik, edisi Mei 2004 mengatakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menduduki peringkat keempat dari bawah (peringkat 102 dari 106 negara).