Minggu, 07 Juni 2015

Tematik Terpadu Itu Model Kurikulum Bukan Model Pembelajaran



TEMATIK TERPADU adalah MODEL KURIKULUM bukan MODEL PEMBELAJARAN. Secara mudah, kalau MODEL KURIKULUM itu ISI DARI SEBUAH SEKOLAH atau disain muatan yang disepakati oleh sekolah. Sedangkan PEMBELAJARAN adalah bagaimana ISI tersebut digulirkan oleh guru. MODEL PEMBELAJARAN sangat tergantung dari guru masing-masing, sebab muaranya ke METODE PEMBELAJARAN.


Banyak referensi tentang MODEL KURIKULUM, salah satunya yang sering dipakai di kampus adalah buku Integrated Curriculum karya Robin Forgaty. Robin membagi model kurikulum menjadi 2 keluarga besar, yaitu KLASIK dan TERPADU. Yang KLASIK hanya ada 1 macam, yaitu FRAGMENTED atau terpisah-pisah antar mata pelajaran. Biasanya pagi hari guru matematika mengajar lebih dulu. Lalu guru bahasa Indonesia, lalu guru PPKn, dan seterusnya. Namun isi materi antara semua mata pelajaran tersebut tidak berhubungan sama sekali. Itulah yang disebut FRAGMENTED. Mungkin sebagian besar dari kita adalah generasi FRAGMENTED. Kelemahan dari model FRAGMENTED ini adalah materi mata pelajaran disajikan dalam konsep yang abstrak tidak konkrit.

Berbeda dengan MODEL TERPADU, yaitu gabungan beberapa mata pelajaran. Pengikatnya bisa bermacam-macam. Dapat dengan TEMA, PRODUK atau dengan PROYEK. MODEL TEMATIK TERPADU biasanya mengubah konsep yang ABSTRAK menjadi KONKRIT. Sekolah-sekolah hebat biasanya sudah menggunakan model tematik terpadu ini. Menurut Robin, ada 9 jenis dari model terpadu ini, yaitu SHARE, IMMERS, CONNECTED, NESTED, SEQUENCES, WEBB, THREATED, NETWORKING, dan INTEGRATED. Nah yang INTEGRATED inilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013. Berarti ada 8 model lagi yang ada. Dan sah-sah saja pakar kurikulum Indonesia membuat model kurikulum baru yang khas Indonesia. Teori ini berkembang. Kalau sekolah di Jepang, setiap tahunnya selalu di coba beberapa MODEL KURIKULUM TERPADU tersebut di atas. Terkadang menggunakan integrated, lalu menggunakan share, dan seterusnya. Mereka dengan mudah mengimplementasikannya. Setiap model kurikulum di atas pastinya ada kajian filosofinya, aturannya, dan dalam kondisi yang bagaimana diberlakukan, baik yang terkait dengan TEMA, PRODUK atau PROYEK yang diusung oelh sekolah masing-masing.

Sedangkan kalau kita bicara MODEL PEMBELAJARAN, maka urutan runtunnya adalah PENDEKATAN BELAJAR, lalu STRATEGI BELAJAR, lalu METODE BELAJAR, lalu TEKNIK dan TRIK BELAJAR. Model pembelajaran inilah yang menjadi hak dan kewenangan guru dalam mempraktekkan cara memberikan materi kepada para siswanya.

Jadi sah-sah saja mengkritik kurikulum apapun. Namun ketika isi kritik tersebut salah tempat atau salah konsep, tentunya akan terjadi KEBINGUNGAN PUBLIK yang mestinya tidak perlu terjadi.



SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar