Apersepsi; meskipun
kelihatannya hal “sepele” namun kegiatan ini memiliki peran penting saat proses
pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Albert Einstein, “jika awalnya tidak gila, maka seterusnya biasa-biasa
saja”.
Guru yang menyampaikan hal-hal
“gila” justru akan dinanti kehadirannya, sebab siswa akan merasa penasaran
dengan “kegilaan” apalagi yang akan disampaikan sang guru. Rasa penasaran itu
dapat dijadikan kunci guru dalam mengambil hati siswa-siswanya. Siswa kemudian
akan merasa senang, ditandai dengan rona wajah ceria, tersenyum bahkan tertawa
saat guru menyampaikan hal-hal “gila”nya. Jika siswa sudah merasa senang dan
relaks karena telah diberikan stimulus pada awal pembelajaran, maka itu tandanya
siswa sudah masuk dalam Zona Alfa. Zona Alfa yaitu zona atau kondisi yang
dipercaya para ahli sebagai kondisi yag tepat untuk melakukan sugesti
diantaranya proses belajar-mengajar.
Beberapa cara membuat siswa masuk
dalam zona alfa, yaitu ice breaking, fun
story, music, dan brain gym.
·
Ice breaking, sering muncul saat forum-forum
pelatihan tapi jarang muncul dalam kelas. Padahal, kelas merupakan tempat siswa
menerima ilmu. Ice breaking sangat
ampuh membuat siswa masuk kedalam zona alfa. Namun guru juga harus berhati-hati
dalam memilih ice breaking, jangan
terlalu menghabiskan banyak waktu, gunakan waktu yang singkat, ikutkan seluruh
siswa saat ice breaking berlangsung,
sampaikan teaching-point dalam waktu
singkat, setelah siswa senang kembalilah ke materi pelajaran.
·
Fun story, dapat berupa cerita lucu,
gambar lucu, atau teka-teki. Semua itu dapat diperoleh dengan berbagai cara
yaitu pengalaman pribadi, cerita pengalaman orang lain, buku-buku humor,
internet, dan lain-lain. Guru juga dapat memberikan cerita gambar berkaitan
dengan materi.
·
Music, diyakini para ahli dapat
mengembalikan gelombang otak siswa kembali ke zona alfa. Music memberikan banyak manfaat seperti meningkatkan serotonin
dalam otak, mengaktifkan holistic-brain
(duet otak kanan dan kiri), serta meningkatkan kemampuan kognitif anak. Music dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1.
Musik
saat siswa masuk kelas, seperti Sonata
for Two Pianos in D, Paganini for Two, The Universal
2.
Musik
saat proses belajar berlangsung ada 3 jenis, yaitu:
a.
Musik
saat guru presentasi, seperti Canon in D,
Overtime, Adagio in G Minor
b.
Musik
saat melakukan aktivitas, seperti Mediterrano,
Rising in Love
c.
Musik
saat melakukan relaksasi, seperti Water
Music, The Four Seasons
3.
Musik
saat proses belajar selesai, seperti We
are the Champion, Celebration
·
Brain Gym, serangkaian latihan berupa
gerakan tubuh sederhan untuk merangsang otak kanan dan otak kiri, meringankan
atau merelaksasi bagian belakang dan depan otak, serta sistem yang berkaitan
dengan perasaan dan emosional. Brain gym sedang
digemari hampir disetiap sekolah-sekolah terbaik di seluruh dunia. Banyak siswa
dan guru yang merasa terbantu melepaskan stress, menjernihkan pikiran, serta
daya ingat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar