Jumat, 12 Juni 2015

Berkat Apersepsi, Guru dinanti Siswa


Apersepsi; meskipun kelihatannya hal “sepele” namun kegiatan ini memiliki peran penting saat proses pembelajaran.  Hal ini diperkuat oleh pernyataan Albert Einstein, “jika awalnya tidak gila, maka seterusnya biasa-biasa saja”.


Guru yang menyampaikan hal-hal “gila” justru akan dinanti kehadirannya, sebab siswa akan merasa penasaran dengan “kegilaan” apalagi yang akan disampaikan sang guru. Rasa penasaran itu dapat dijadikan kunci guru dalam mengambil hati siswa-siswanya. Siswa kemudian akan merasa senang, ditandai dengan rona wajah ceria, tersenyum bahkan tertawa saat guru menyampaikan hal-hal “gila”nya. Jika siswa sudah merasa senang dan relaks karena telah diberikan stimulus pada awal pembelajaran, maka itu tandanya siswa sudah masuk dalam Zona Alfa. Zona Alfa yaitu zona atau kondisi yang dipercaya para ahli sebagai kondisi yag tepat untuk melakukan sugesti diantaranya proses belajar-mengajar.

Beberapa cara membuat siswa masuk dalam zona alfa, yaitu ice breaking, fun story, music, dan brain gym.
·           Ice breaking, sering muncul saat forum-forum pelatihan tapi jarang muncul dalam kelas. Padahal, kelas merupakan tempat siswa menerima ilmu. Ice breaking sangat ampuh membuat siswa masuk kedalam zona alfa. Namun guru juga harus berhati-hati dalam memilih ice breaking, jangan terlalu menghabiskan banyak waktu, gunakan waktu yang singkat, ikutkan seluruh siswa saat ice breaking berlangsung, sampaikan teaching-point dalam waktu singkat, setelah siswa senang kembalilah ke materi pelajaran.
·           Fun story, dapat berupa cerita lucu, gambar lucu, atau teka-teki. Semua itu dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu pengalaman pribadi, cerita pengalaman orang lain, buku-buku humor, internet, dan lain-lain. Guru juga dapat memberikan cerita gambar berkaitan dengan materi.
·           Music, diyakini para ahli dapat mengembalikan gelombang otak siswa kembali ke zona alfa. Music memberikan banyak manfaat seperti meningkatkan serotonin dalam otak, mengaktifkan holistic-brain (duet otak kanan dan kiri), serta meningkatkan kemampuan kognitif anak. Music dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1.    Musik saat siswa masuk kelas, seperti Sonata for Two Pianos in D, Paganini for Two, The Universal
2.    Musik saat proses belajar berlangsung ada 3 jenis, yaitu:
a.    Musik saat guru presentasi, seperti Canon in D, Overtime, Adagio in G Minor
b.    Musik saat melakukan aktivitas, seperti Mediterrano, Rising in Love
c.    Musik saat melakukan relaksasi, seperti Water Music, The Four Seasons
3.    Musik saat proses belajar selesai, seperti We are the Champion, Celebration
·           Brain Gym, serangkaian latihan berupa gerakan tubuh sederhan untuk merangsang otak kanan dan otak kiri, meringankan atau merelaksasi bagian belakang dan depan otak, serta sistem yang berkaitan dengan perasaan dan emosional. Brain gym sedang digemari hampir disetiap sekolah-sekolah terbaik di seluruh dunia. Banyak siswa dan guru yang merasa terbantu melepaskan stress, menjernihkan pikiran, serta daya ingat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar