Tami,
seorang siswa SD di Jawa Timur pernah merasakan depresi yang dalam. Tami pindah
dari sekolah sebelumnya karena tak punya lagi semangat belajar. Hanya ada rasa
ketakutan di sekolah. Ibunya pernah membawa Tami ke psikiater, ternyata dia
menderita trauma suatu kejadian di sekolah. Tami pernah dimarahi sekaligus
dipermalukan di depan teman sekelas oleh gurunya, Saat itu, Tami melakukan
kesalahan yang menyulutkan kemarahan sang guru.
Akibat
kejadian itu, Tami mengalami trauma sangat parah. Sejak saat itu, tak pernah
lagi ingin sekolah. Sekolah dan segala hal yang berkaitan dengannya, seperti
guru dan buku pelajaran menjadi momok yang sangat menyeramkan bagi Tami. Psikolog
menyarankan agar Tami dipindahkan kesekolah yang lebih menyenangkan, dan
memahami karakter sang anak.
Awalnya,
Tami sempat stress dan tertutup akibat baying-bayang trauma atas perlakuan
buruk mantan gurunya. Namun, penerapan metode multiple intellegences di sekolah barunya membuat para guru dapat
memahami karakter Tami. Jenis kecerdasan Tami yang menonjol adalah kecerdasan musical,
kinestetis, linguistic, dan interpersonal atau kecerdasan dalam berinteraksi.
Guru
menyadari hal ini, meminta tami menceritakan pelajaran kepada teman-temannya
dengan cerita dan gaya bahasanya sendiri. Satu contoh, guru matematika mengajarkan
perkalian di kelas dengan bercerita. Guru menceritaka keluarga sapi di sebuah
peternakan, sapi tersebut kemudian berkembang, dari yang awalnya sepasang
kemudian beranak dua, dan seterusnya. Setelah itu, Tami diminta bercerita
kepada teman-temannya kisah favoritnya, tetapi mengandung pelajaran perkalian.
Perlahan
tapi pasti, Tami beta serta kembali lagi bersekolah. Trauma terhadap perlakuan
mantan guru dan potensi kecerdasannya dalam bergaul membuatnya bercita-cita
menjadi guru. Tami yang awalnya pendiam, kini mudah sekali bergaul dan
mendapatkan banyak teman. Kecerdasannya yang ditandai dengan hobi berbicara
(cerewet) ini benar-benar menghapus kesan bahwa Tami pernah mengalami trauma
bersekolah. Ibunya sangat senang melihat kembali keceriaan di wajah Tami yang
dulu pernah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar